SERI KATA TERAKHIR

KATA-KATA TERAKHIR (MANDIRI, BUKU 1)#1 Novel Terlaris, Kata-Kata Terakhir, adalah tempat realitas bertemu Fiksi, dan garis di antaranya dikaburkan oleh cinta terlarang. Amelia - 1942: Bagian dalam lemari saya menyimpan sedikit kebebasan terakhir saya sebelum saya dikeluarkan dari rumah saya dan didorong ke kereta yang gelap. Tujuan kami bahkan lebih gelap. “Perempuan dan anak-anak di sebelah kanan. Laki-laki di kiri,” teriak mereka kepada kami. Semuanya diambil dari saya, hanya menyisakan asap yang memenuhi udara, jeritan yang menusuk, dan tangisan yang membakar jiwa. Perlahan-lahan saya kelaparan dan lemah sampai ke tulang, tetapi ada seorang pria—seorang Nazi—yang membawakan saya makanan tambahan. Dia menyebut dirinya tahanan juga, tapi dia membuatku takut, dan aku bertanya-tanya apakah dia musuh yang paling aku takuti. Emma - Hari Ini: Nenek saya menyembunyikan masa lalunya di buku harian tua di bawah tempat tidurnya. Buku kulit cokelat compang-camping itu tergeletak di sana selama bertahun-tahun sampai dia memintaku untuk menemukannya dan membaca kata-katanya yang tak terucapkan. Sekarang, cerita dan rahasianya menghabiskan setiap saat dalam hidupku. Dia sekarat ... dan meminta seorang pria yang tak seorang pun di keluarga kami pernah mendengarnya. Saya tidak pernah membayangkan sebuah buku tulisan tangan dapat mengubah seluruh hidup saya, tetapi ternyata benar. Itu membuka mata saya ke awal yang baru, dan saya belajar bahwa cinta bukanlah kata yang tak terucapkan yang ditolak oleh nenek saya. Ini adalah tindakan—panjang umur, tabu, dan terkadang dilarang. Apakah kita berjuang untuk apa yang salah, atau apakah kita menghabiskan hidup kita mencari apa yang benar? Kata-kata terakhir tidak pernah diucapkan karena cinta tidak berhenti sampai jantung tidak lagi berdetak.